Sang Pengejar Impian Berjuang HIngga Akhir :)


Semangat!!

Semangat!!

Semangat!!

Kata “SEMANGAT” mengingatkan salah seorang yang berharga dalam hidupku kini. Sebut saja namanya Rafi.  Kegigihan dan kerja kerasnya bisa dibuat panutan yang luar biasa. Ya… sebuah perjuangan hebat yang mungkin tak terbayangkan olehku, olehmu bahkan kita semua.

Sebuah contoh nyata sedikit akan saya uraikan. Coba kita bayangkan kehidupan hari-harinya seakan tak mengenal 3L (Lesuh, lelah, lunglai) mungkin bisa jadi 4L (Lesuh, lelah, lunglai dan lemas)hehehe. Bagaimana tidak? Setiap hari Rafi menghabiskan waktunya untuk bekerja dan berkerja tapi ibadah tak pernah dilupakannya. Seperti inilah yang membuat saya tersenyum manis dan gelisah dengan kegigihannya.

Rafi adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, 2 saudara laki-laki dan 1 kakak perempuan (kalau gak salah, lupa) dari keluarga yang mungkin bisa dibilang hidup seadanya. Untuk saat ini kehidupan keluarga mungkin bergantung pada penghasilan Rafi bekerja. Adik rafi yang baru saja daftar sekolah juga atas kerja keras Rafi. Begitu kerasnya perjuangan Rafi hingga ia terkadang lupa dengan waktu. Tak kenal pagi-, siang dan malam semua di anggapnya sama untuknya terus melangkah.  Mungkin jika saya ada di posisi Rafi persoalan seperti ini sangat rumit, tapi satu hal yang bikin saya bangga tuk mengenalnya. Rafi selalu mengejarkan kesabaran pada saya. Ya.. sabar itu yang ia terapkan pada hatinya walau kadang menyiksa, ucapan Alhamdulillah tak luput dari perkataanya J.

Suatu hari Rafi mengalami hal yang tak terduga,  menyebabkan uang tabungan yang terkumpul dengan keringat peluh habis tak tersisa. Ia cerita pada saya tentang hal ini, entah mengapa seakan saya tak terima. Spontan saya merasakan kesedihan yang pasti Rafi rasakan walau tak Nampak di raut wajahnya. Jika di hitung-hitung uang yang terkumpul bisa dijadikan modal sebuah usaha, niat yang mulia bahkan Impian-impiannya yang masih jadi buah pikiran.

Saya pun  mengeluh padanya “Kok bisa sich?”, perkataan sebal atas kejadian yang menimpanya. Niat saya untuk membantunya pun muncul, selain dorongan nurani ada rasa lain yang memaksa saya untuk ini. Tak bisa terbayangkan jika peristiwa ini menimpa pada saya sendiri, L pasti juga sedih dan bingung. Di tengah kebingungan dan kepanikan atas kejadian ini, ternyata tak terbesit sama sekali di benak Rafi. Ia berkata pada saya dengan senyuman “Sabar, semua ada hikmahnya, Kalau tidak begini manusia tidak bersyukur”.  SubhanaALLAH, saya begitu terpesona dengan kelapangan hatinya. Ia menyabarkan saya yang hanya sebagai pendengar cerita yang tersulut kekesalan, tapi Ia sendiri yang mengalami tak merasakan kekesalan itu J.

Semoga diluar sana banyak Rafi-Rafi yang lain, yang berjuang demi keluarga tanpa menengok dirinya sendiri. Berharap membahagiakan orang-orang terdekatnya walau mungkin ia tak sebahagia seperti orang-orang yang ia bahagiakan. Selalu beryukur walau hasilnya tak terasa bahkan kala musibah tiba ia ucapkan “Alhamdulillah”  

Teringat selalu pesannya pada saya “Berjuang Hingga Akhir Sang Pengejar Impian”

13 thoughts on “Sang Pengejar Impian Berjuang HIngga Akhir :)

    • tentu saja canlonnya calon istrinya, gimana? sorry mba kalau sudah membuat bingung, ganti topik aja deh komennya, yang nyambung dengan artikel.

      bagus sekali filosofi mas-nya, terkadang emang berat tuh buat mempertahankan kesabaran. tapi kalu kita renungkan lebih dalam memang segala sesuatu ada hikmahnya, lagi pula sebagian besar dari kemarahan itu tidak ada manfaatnya. keadaan ngga membaik dengan amarah begitu juga dengan berkeluh kesah.
      bersabar sejenak, lalu, waktupun berlalu dan masalah-masalah yang begitu sulit sekalipun akan berangsur-angsur jernih dan terselesaikan. mungkin kalu pak Mario bilang, super sekali…

      salam super ajah buat mas dan mba,

Tinggalkan Balasan ke sri hartatik Batalkan balasan