MASA ORIENTASI SISWA BARU (MOS)


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Orientasi siswa baru penting dilaksanakan karena merupakan kegiatan yang sangat strategis dalam pembinaan kesiswaan yang bertujuan mengantarkan siswa untuk beradaptasi di sekolah. Pada saat orientasi siswa baru, siswa belajar mengenal lingkungan sekolah yang baru, teman baru, guru baru, budaya belajar, tata tertib sekolah, dan lain-lain. Saat itu, siswa juga dibekali materi kepribadian, Adiwiyata, keterampilan, dan ketangkasan. Jadi, kegiatan orientasi siswa baru diharapkan dapat membantu siswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah secara cepat.
Yang perlu diperhatikan, orientasi siswa baru bukan perpeloncoan siswa baru. Panitia dan pembina orientasi siswa baru dilarang melakukan tindakan yang bersifat perpeloncoan, baik secara fisik maupun psikis. Perpeloncoan fisik antara lain pemberian hukuman atau perlakuan yang mengarah pada penganiayaan, sedangkan perpeloncoan psikis antara lain tindakan atau perintah yang dapat mempermalukan atau mempersulit peserta orientasi siswa baru. Misalnya, peserta orientasi siswa baru harus mengenakan ”atribut” tertentu, membawa ”benda” tertentu, atau mencari ”hal” tertentu yang tidak mendidik.
Oleh karena itu, makalah ini akan membahas pengaturan orientasi siswa baru, meliputi alasan dan batasan orientasi siswa baru, tujuan orientasi siswa baru, fungsi orientasi siswa baru, pengaturan hari-hari pertama sekolah, serta kegiatan yang dilaksanakan pada masa orientasi siswa baru.

I.2 Rumusan Masalah
1. Apa alasan dilaksanakannya orientasi siswa baru dan bagaimana batasannya?
2. Apa saja tujuan pelaksanaan orientasi siswa baru?
3. Apa saja fungsi pelaksanaan orientasi siswa baru?
4. Bagaimana hari-hari pertama siswa di sekolah?
5. Bagaimana pelaksanaan masa orientasi siswa baru?
I.3 Tujuan
1. Memahami alasan dilaksanakannya orientasi siswa baru dan bagaimana batasannya.
2. Mengetahui tujuan pelaksanaan orientasi siswa baru.
3. Mengetahui fungsi pelaksanaan orientasi siswa baru.
4. Memahami bagaimana hari-hari pertama siswa di sekolah.
5. Mengetahui bagaimana pelaksanaan masa orientasi siswa baru.

BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Alasan dan Batasan Orientasi Siswa Baru
Lingkungan sekolah siswa yang lama telah ditinggalkan dan mereka berganti dengan lingkungan sekolah yang baru dengan penghuni dan budaya baru. Oleh karena itu, siswa perlu orientasi. Dengan orientasi tersebut, siswa akan siap menghadapi lingkungan dan budaya baru di sekolah yang mungkin berbeda jauh dengan sebelumnya.
Kian tinggi jenjang lembaga pendidikan, kian berat tuntutan yang harus dipenuhi oleh siswa. Daya saing lingkungan baru tersebut relatif lebih ketat dibandingkan dengan lingkungan sebelumnya. Orientasi siswa baru diharapkan dapat mengantarkan siswa pada suasana baru yang berbeda dengan sebelumnya. Dengan demikian, siswa akan menyadari bahwa lingkungan baru di mana dia akan memasukinya, membutuhkan pikiran, tenaga, dan waktu yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan lingkungan sekolah sebelumnya.
Yang dimaksud dengan orientasi adalah perkenalan. Perkenalan ini meliputi lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Lingkungan fisik sekolah meliputi prasarana dan sarana sekolah, seperti jalan menuju sekolah, halaman sekolah, tempat bermain di sekolah, lapangan olahraga, gedung dan perlengkapan sekolah, serta fasilitas-fasilitas lain yang disediakan di sekolah. Sedangkan lingkungan sosial sekolah meliputi kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan selain guru, teman sebaya seangkatan, dan siswa senior di sekolah.

II.2 Tujuan Orientasi Siswa Baru
Tujuan orientasi siswa baru adalah sebagai berikut:
1. Agar siswa mengenal lebih dekat mengenai diri mereka sendiri di tengah-tengah lingkungan barunya.
2. Agar siswa mengenal lingkungan sekolah, baik lingkungan fisiknya maupun lingkungan sosialnya.
3. Pengenalan lingkungan sekolah sangat penting bagi siswa dalam hubungannya dengan:
a. Pemanfaatan semaksimal mungkin layanan yang diberikan oleh sekolah.
b. Sosialisasi diri dan pengembangan diri secara optimal.
c. Menyiapkan siswa secara fisik, mental, dan emosional agar siap menghadapi lingkungan baru sekolah.

II.3 Fungsi Orientasi Siswa Baru
1. Bagi siswa sendiri, orientasi siswa baru berfungsi sebagai:
a. Wahana untuk menyatakan dirinya dalam konteks keseluruhan lingkungan sosialnya.
b. Wahana untuk mengenal bagaimana lingkungan barunya serta siapa dan apa saja yang ada di sana sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan sikap.
2. Bagi personalia sekolah dan lembaga kependidikan, dengan mengetahui siapa siswa barunya, akan dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam memberikan layanan-layanan yang mereka butuhkan.
3. Bagi para siswa senior, dengan adanya orientasi siswa baru, akan mengetahui lebih dalam mengenai siswa penerusnya di sekolah tersebut. Hal ini sangat penting terutama berkaitan dengan estafet kepemimpinan organisasi siswa di sekolah tersebut.

II.4 Hari-hari Pertama di Sekolah
Pada hari-hari pertama di sekolah, siswa menghadapi hal-hal yang serba baru. Karena itu, rasa ingin tahu mereka terhadap lingkungan baru tersebut sangat besar. Siapa saja guru di sekolah tersebut, siapa saja pejabat-pejabat di sekolah tersebut, bagaimana penampilan orangnya, apa yang menjadi keahlian gurunya, serta bidang studi apa yang akan diajarkan adalah pertanyaan-pertanyaan yang seringkali ingin diketahui oleh siswa baru.
Para siswa baru juga seringkali tidak sabar dengan keingintahuannya tentang perpustakaan sekolah, laboratorium sekolah, serta berbagai jenis layanan yang didapatkan di sekolah. Hal itu wajar mengingat lingkungan baru sekolah yang lebih tinggi dibandingkan sekolah mereka sebelumnya, menimbulkan persepsi lebih bagi siswa terhadap sekolah barunya.
Tidak jarang siswa baru sebenarnya sudah mengenal sekolah tersebut melalui brosur, berita di koran, serta cerita dari teman-temannya sehingga dia ingin mengetahui kenyataan sekolah tersebut begitu dia diterima sebagai siswanya. Oleh karena itu, pada hari-hari pertama di sekolah, siswa diperkenalkan secara menyeluruh dan global mengenai sekolahnya, personalianya, jenis-jenis layanan yang dapat dimanfaatkan, dan sebagainya. Perkenalan secara menyeluruh tersebut dilakukan bersama dengan penerimaan siswa secara resmi oleh kepala sekolah.
Pada penerimaan siswa secara resmi, siswa dikumpulkan di gedung pertemuan yang dapat menampung mereka secara keseluruhan. Di depan para siswa, kepala sekolah duduk bersama guru-guru dan karyawan sekolah. Dengan demikian, pada saat mereka diperkenalkan, para siswa akan dapat melihat mereka dengan mudah.
Jika gedung pertemuan sekolah tidak cukup untuk menampung seluruh siswa, penerimaan siswa secara resmi dan perkenalan secara garis besar bisa dilaksanakan di lapangan atau halaman sekolah. Penerimaan secara resmi dapat dilakukan melalui upacara resmi di sekolah.
Pada saat penerimaan siswa secara resmi tersebut, kepala sekolah memberikan sambutan penerimaan. Isi sambutan penerimaan antara lain sejarah singkat sekolah, prestasi-prestasi yang pernah diraih sekolah, serta pernyataan penghargaan kepada siswa yang telah memilih sekolah tersebut. Selanjutnya, kepala sekolah memperkenalkan wakil kepala sekolah, guru-guru beserta keahlian dan pengalamannya, personalia sekolah dengan jenis-jenis layanan yang akan diberikan, tokoh-tokoh organisasi siswa, dan sebagainya.

II.5 Masa Orientasi Siswa Baru
Masa orientasi siswa adalah kelanjutan dari orientasi hari-hari pertama masuk sekolah. Jika pada hari-hari pertama masuk sekolah siswa diperkenalkan dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial sekolah secara global, pada masa orientasi siswa ini mereka diperkenalkan secara rinci.
Lingkungan sekolah yang diperkenalkan secara rinci tersebut adalah peraturan dan tata tertib sekolah, guru dan personalia sekolah, perpustakaan sekolah, laboratorium sekolah, kafetaria sekolah, bimbingan dan konseling, layanan kesehatan sekolah, layanan asrama sekolah, orientasi program studi, cara belajar yang efektif dan efisien, dan organisasi siswa.
1. Peraturan dan Tata Tertib Sekolah
Para siswa baru perlu diperkenalkan dengan tata tertib sekolah karena tata tertib sekolah mengatur perilaku siswa di sekolah. Tata tertib sekolah yang harus dipatuhi oleh siswa di antaranya:
a. Siswa wajib berpakaian sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah.
b. Siswa wajib memelihara dan menjaga kebersihan dan ketertiban, serta menjunjung tinggi nama baik sekolah.
c. Siswa harus hadir di sekolah paling lambat lima menit sebelum pelajaran dimulai.
d. Siswa harus siap menerima pelajaran yang telah ditetapkan sekolah.
e. Selama jam sekolah berlangsung, siswa dilarang meninggalkan sekolah tanpa izin kepala sekolah.
f. Setiap siswa yang tidak dapat mengikuti pelajaran harus menunjukkan keterangan yang sah.
g. Pelanggaran atas tata tertib sekolah bisa menjadi penyebab dikeluarkannya siswa dari sekolah setelah mendapat peringatan lisan, tertulis, dan skorsing sementara.
2. Guru dan Personalia Sekolah
Para siswa harus diperkenalkan kepada guru-guru dan personalia sekolah secara detail. Perkenalan ini meliputi tempat dan tanggal lahir, status, jumlah anak, alamat, latar belakang pendidikan, bidang keahlian, pengalaman, prestasi-prestasi yang pernah dicapai, dan karya-karyanya.
Perkenalan secara detail itu penting agar siswa mengetahui lebih banyak tentang gurunya dan personalia sekolah. Siswa akan mengetahui kepada guru mana dia harus menanyakan mata pelajaran yang tidak diketahuinya. Dia juga mengetahui kepada siapa mengadukan masalah yang dialaminya.
Orientasi terhadap guru dan personalia sekolah ini juga menyangkut struktur mereka dalam organisasi sekolah serta deskripsi tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pemahaman mengenai struktur organisasi sekolah ini akan mengantarkan siswa pada pemahaman mengenai hubungan organisasional di sekolah. Dengan demikian, siswa dapat memanfaatkan layanan-layanan pendidikan yang disediakan sekolah.
3. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah harus diperkenalkan kepada siswa. Yang diperkenalkan menyangkut siapa yang mengelola dan mengepalai, serta apa saja tugas dan tanggung jawab mereka. Siswa perlu diberi tahu berapa jumlah koleksi bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah, macam-macam dan jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan, serta dari mana koleksi yang dimiliki selama ini. Siswa juga diberi tahu mengenai layanan yang diberikan oleh perpustakaan, misalnya layanan baca, layanan peminjaman, layanan pemesanan, dan layanan pengembalian.
Agar siswa dapat menggunakan perpustakaan semaksimal mungkin tanpa mengganggu penyelenggaraannya, siswa perlu diberi informasi mengenai persyaratan menjadi anggota perpustakaan, tata cara peminjaman, pemesanan, dan pengembalian buku. Siswa juga diberi penjelasan tentang tata tertib berkunjung, membaca di ruangan, peminjaman, pemesanan, pengembalian buku, serta sanksi atas pelanggarannya.
4. Laboratorium Sekolah
Layanan laboratorium perlu diperkenalkan kepada siswa baru. Siswa terlebih dahulu diperkenalkan kepada para petugas laboratorium serta tugas dan tanggung jawabnya.
Siswa juga diberi informasi mengenai macam-macam laboratorium yang dimiliki sekolah serta sarana prasarana, perlengkapan, dan fasilitas yang tersedia. Tata cara menggunakan masing-masing laboratorium, petunjuk teknisnya, serta bahaya-bahaya dari sebagian peralatan yang ada juga perlu disampaikan kepada siswa baru.

BAB III
PENUTUP

Orientasi siswa baru dilaksanakan pada awal tahun ajaran sebelum siswa menerima pelajaran. Acara orientasi biasanya diisi dengan kegiatan:
1. Perkenalan dengan guru dan staf sekolah lainnya.
2. Perkenalan dengan siswa lama.
3. Perkenalan dengan pengurus OSIS.
4. Penjelasan tentang tata tertib sekolah.
5. Penjelasan program-program sekolah.
6. Penjelasan dan peninjauan fasilitas yang ada di sekolah.
Kegiatan orientasi siswa baru dilaksanakan agar siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah barunya secara cepat.

Demikianlah makalah ini kami susun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Manajemen Kesiswaan (Peserta Didik). Jakarta

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2179172-ruang-lingkup-manajemen-kesiswaan/

http://osissmp247.blogspot.com/2011/06/masa-orientasi-siswa-baru.html